im a simple woman

im a simple woman

Rabu, 04 Juli 2012

Mengapa wanita menangis

Kenapa ibu menangis?” Tanya seorang anak kepada ibunya.
Karena aku seorang wanita,” jawabnya.
Aku tidak mengerti,” katanya. Ibunya memeluknya dan berkata,”Kamu tidak akan pernah tahu, tapi itu tidak jadi masalah.”
Tak lama kemudian anak itu bertanya pada ayahnya, “Mengapa ibu menangis tanpa alasan yang jelas?
Semua wanita menangis tanpa alasan,” hanya jawaban seperti itulah yang dapat diberikannya.
Anak kecil itu tumbuh menjadi seorang pria, masih tetap bertanya-tanya mengapa wanita menangis. Akhirnya dia bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, kenapa wanita mudah menangis?”
Tuhan menjawab…..
Ketika Aku menciptakan wanita, aku putuskan dia harus istimewa. Aku membuat pundaknya cukup kuat untuk memikul beban kehidupan; namun aku membuat lengannya cukup lembut untuk memberikan kenyamanan…..
Aku berikan kekuatan batin untuk menanggung persalinan serta penolakan yang sering kali dialaminya, bahkan dari anak-anaknya sendiri…

Kuberikan padanya ketangguhan sehingga memungkinkannya merawat keluarga dan teman-temannya, bahkan ketika semua orang menyerah karena penyakit dan kelelahan, dia tidak mengeluh…..
Kuberikan kepekaan padanya untuk mencintai anak-anaknya dalam keadaan apapun. Bahkan ketika anak-anaknya sangat mengecewakannya…

Dia memiliki kekuatan istimewa yang menenangkan tangis anaknya serta mengatasi kegelisahan dan kekhawatiran anak remajanya…
Kuberikan kekuatan untuk merawat suaminya, walau dia melakukan kesalahan. Dan Aku menciptakannya dari rusuk laki-laki untuk melindungi hati suaminya…
Kuberikan kearifan agar mengetahui bahwa seorang suami yang baik tak kan pernah menyakiti isterinya, tapi kadang-kadang menguji ketegaran serta ketabahan isterinya untuk terus mendampingi suaminya tanpa ragu…
Untuk semua kerja kerasnya ini, Aku juga memberi dia air mata untuk dicucurkannya. Ini adalah yang dibutuhkannya untuk meringankan bebannya, dan ini adalah satu-satunya kelemahannya…

Dia sungguh istimewa Dia lah Wanita



#sumber : http://www.lienaaifen.com/umum/mengapa-wanita-menangis/

Jumat, 10 Februari 2012

Renny fotografers

This is my my result :D




and she is my roommate,she name is MIRA ZULISTIA <3






And she is ME....










Thanks \ (^_^) /

Rabu, 16 November 2011

Spesial for my brother

Baju ini aku belikan khusus buat adek aku tersayang
MUHAMMAD RASYID SHODIQ....
semoga kamu suka adik...
http://www.facebook.com/messages/#!/rmarshal1 
==> adik lihat dong blog mbak 
http://rennyprimaniss.blogspot.com/
Menurut adik gimana bajunya......?
walaupun kamu sepupu aku tapi aku udah anggap kamu saudara kandungku :)
<3 you brother...

Indahnya Bersama Kalian





Inilah Saat aku bisa bersama mereka, seorang teman yang setia selalu menemani aku. Tanggal 02 november 2011 aku dan teman-teman pergi ke semarang yaitu ke UNDIP,Masjid agung semarang dan lawang sewu...
Di akhir tahun aku kelas XII ini kadang membuat aku senang tapi terkadang membuat aku juga sedih karena harus secepat ini berpisah dengan teman-teman yang udah menemani aku selama 4 tahun.Semoga suatu saat nanti jika kita sudah kuliah bisa ketemu lagi disuatu tempat yang indah.
Kenangan di kelas bersama teman-teman XII MA putri membuat ku terus merasa gembira,senang,sedih bersama-sama mereka.
Semoga ini bisa menjadi kenangan buat kita-------
amien...
i <3 you all.ummmuaaaahhhhhh

Selasa, 15 November 2011

Di bening persahabatan

"Tika! Sudah siap belum?"
Teriakan Raka dari bawah balkon terdengar. Gadis tujuh belas tahun itu buru-buru meraih sepatu ketsnya. Kalau dia tidak turun ke bawah dalam lima menit, bisa-bisa si Bangor itu ngomel panjang lebar.
"Tikaaa….!!!"
Yang punya nama melongokkan kepalanya ke bawah. Satu telunjuknya menempel di bibir. Sekali lagi Raka teriak, Papa yang lagi sakit gigi bakal ngedamprat cowok satu itu habis-habisan.
"Mam, pergi dulu, ya?" Tika mencolek bahu Mama. Wanita setengah baya yang masih cantik itu mengangguk.
"Sama Raka kan?" Tika membenarkan.
Mama menarik nafas lega. Kalau Tika jalan dengan kawalan Raka yang berbadan besar itu, rasa-rasanya tak ada yang perlu dikhawatirkan. Mereka sudah berteman baik, tapi … mereka pacaran! Namun, kala disinggung, Tika selalu mengelak.
"Ihh.. Mama … kita kan cuma temenan!"
Begitu dalih putri tunggalnya itu setiap Mama dan Papa meledek. Lalu … apa benar hubungan keduanya tak lebih dari itu? Mama tak bisa menebak.
***
"Tika, hari Minggu mau ke mana?"
Raka menjawil bahu Tika. Saat itu mereka lagi nongkrong di kantin. Asyik menikmati air kelapa muda.
"Enaknya ke mana ya, Ka? Gue lagi malas joging. Eh kita ngamen, yuk?"
Raka mengucek poni Tika gemas. Ini anak … ada saja ide gilanya! "Katanya mau mulai alim, biar kayak Mbak Ratna!? Masa sekarang pengen ngamen sih?"
Tika kena batunya. Yang disebut Mbak Ratna itu kakak kelas mereka, aktivis rohis yang dihormati Tika karena keanggunan dan sikap bijaksananya.
Tapi … lagi-lagi Tika selalu bisa berkelit.
"Eh, emangnya kenapa? Sekali-kali punya kegiatan berbeda dong! Lagian, ngamen hari Minggu kan enak. Kagak ada pelajarnya. Namanya juga cari nafkah. Yang penting halal! Kali aja dapat uang lebih gede!" dengus Tika cuek.
"Ah .. mending lo gue kasih noban deh, gratis daripada ngamen! Gue aduin Mama,lho!"
"Aduin aja! Paling doi minta ikutan! He he he!" Gadis kelas dua es em u itu malah menantang.
Raka lagi-lagi geleng kepala. "Gue serius, soalnya gue mau naik gunung hari Sabtu. Mau ikut?"
"Sama siapa lagi? Lo ajak si Koko sama Ari deh. Nanti gue ajak si Laras. Gue ingin kenalin, tuh anak, sama ulet bulu! He he he .." Raka memandang Tika serius.
"Kalo berdua memangnya kenapa? Gue kan cowok baik-baik lagi!" suara Raka tegas. Tika menghentikan kesibukannya mengunyah kelapa muda.
"Tapi .. kayaknya nggak bisa Ka, anak-anak rohis mau bikin acara rujakan sambil silatulrahmi dengan anak kelas satu. Eh, lagian, kalau jauh gitu jangan cuma berdua Ka, nggak enak. Entar kita dikira pacaran lagi!"
Deg! Dada Raka berdetak. Pacaran?
Sejauh ini memang banyak yang mengira mereka berdua pacaran. Hampir nggak ada yang percaya sama penjelasannya bahwa dia dan Tika cuma teman baik.
Si koko misalnya, berkali-kali dia meledeknya sebagai cowok yang setia."Setia nih ye.. lo nggak bosen bareng Tika doang selama bertahun-tahun ini?"
Atau..
"Gile lo Ka, awet ama sih sama si Tika!"
"Apa sih resepnya bisa nggak putus-putus selama lima tahun lebih?"
Resepnya? Waktu itu Raka cuma menyahut asal, "Supaya nggak putus-putus? Jangan jadian dong! Pasti nggak bakal putus!"
Tapi, tetap nggak ada seorang teman pun yang percaya. Setelah beberapa kali mencoba menjelaskan, akhirnya Raka menyerah. Membiarkan orang-orang sekitar mereka yang menganggap mereka pacaran.
Hal serupa menimpa Tika. Gadis imut itu juga sering mendapat pertanyaan serupa. Tapi bukan Tika kalau tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan padanya dengan baik.
"Tik, lo benar ya, pacarnya Raka?"
Waktu Nona nanya begitu, Tika langsung pasang muka misterius.
"Nona pengen tahu?"
Dan si gadis hitam manis itu pun mengangguk. Tika langsung menadahkan tangannya, sambil pasang muka melas, "Cepek dulu dong!"
Kali yang lain si rese Laras yang penasaran. "Tik, serius nih. Gue naksir sama Raka. Jadi gue perlu tahu dia pacar loe apa bukan?"
Tika sengaja diam. Dan Laras harus mengulang pertanyaannya tiga kali sebelum mendapat jawaban dari gadis itu.
"Nngg .. jawabannya multiple choice. Lo pilih sendiri aja, ya? a. pacaran b. hampir pacaran c. tunangan d. suami-istri, e. bukan salah satu di atas. Nggak usah buru-buru jawabnya Ras. Soalnya nggak ada hadiahnya, kok!"
Begitulah, baik Tika maupun Raka membiarkan orang sekitar mereka bingung dengan kedekatan keduanya. Sebetulnya, dahulu mereka sudah pernah menjelaskan, kalau Tika dan Raka cuma sohib baik doang. Eh, begitu mereka menjelaskan yang benar, justru banyak yang nggak percaya. Capek, akhirnya kedua anak muda itu malah jadi suka asal kalau ada yang menanyakannnya.
Mereka memang bukan sepasang sejoli. Setidaknya belum. Tapi …, entah mengapa, baik Tika maupun Raka belum ada yang kecantol orang lain. Jadi… sebetulnya, gimana sih perasaan keduanya?
Ide itu akhirnya muncul begitu saja. Anehnya, bukan dari Tika yang biasanya suka mengeluarkan ide-ide aneh, tapi justru dari Raka. "Tik, kita pura-pura pacaran aja, yuk?"
Tika sempat bingung.
"Kamu kenapa sih, Raka? Kok, tiba-tiba aneh begitu?"
Raka mengangkat bahu.
"Ya, kita coba saja, cuma pura-pura ini. Masalahnya, kayaknya cuma kita doang, deh yang belum pacaran. Temen-temen yang lain sudah punya gandengan."
Tika yang akhir-akhir ini dekat dengan Mbak Ratna, ketua keputrian mereka sebetulnya merasa agak nggak enak. Nggak pacaran saja sudah sering mendapat tausiyah karena bersahabat dengan Raka.
"Biar bagaimanapun Tika …" ucap Mbak Ratna suatu hari padanya, "sulit sekali menemukan persahabatan yang tulus dengan lawan jenis. Percaya deh, sama Mbak!"
Waktu itu Tika berdalih,"Sulit bukan berarti nggak bisa kan Mbak? Siapa tahu Raka termasuk sahabat yang sulit dicari itu!"
Dan Mbak Ratna harus menarik nafas panjang menghadapi sikap keras kepala adik kelasnya itu.
Buat Tika, dibalik sikapnya yang cuek bebek itu, sebetulnya dia menghargai anak-anak rohis, dia bahkan ingin suatu hari bisa benar-benar menjadi salah satu diantara mereka. Tetapi, kalau itu berarti harus menjauhi Raka, kayaknya kok, nggak adil.
Agar tidak memutuskan hubungan persahabatannya dengan Raka, belakangan dia menyuruh cowok itu ikutan aktif di rohis. Minimal datang sebulan dua kali bertepatan dengan acara pengajian gabungan. Dan Raka menuruti permintaan Tika. Nah, kalau sekarang mereka pura-pura pacaran? Kan berabe?
Raka masih menunggu jawabannya.
"Mau, ya? Cuma pura-pura ini!"
Meski masih ragu, Tika akhirnya mengiyakan. Mungkin nggak buruk-buruk amat kali, ya?
Maksud Tika, seneng juga kan bisa ngerjain temen-temen mereka yang selama ini suka ingin tahu. Wajah kocaknya muncul. "Sebetulnya .. kenapa sih, orang harus pacaran, Ka?"
Raka menggeleng lagi.
"Gimana, setuju nggak?!"
Dan sore itu … mereka akhirnya sepakat pura-pura jadian. Pacaran!
Berita peresmian hubungan mereka berdua, memang tidak terlalu mengejutkan. Banyak teman yang mengira selama ini mereka memang pacaran. Cuma masalah waktu sebelum diproklamirkan. Dan mereka gembira, karena Tika dan Raka amat kelihatan serasi. Satu-satunya yang bersedih adalah kelompok anak-anak rohis. Termasuk mbak Ratna.
Sebetulnya Tika mau menjelaskan, bahwa semua itu cuma pura-pura. Bahwa persahabatannya dengan Raka masih sebening dulu, tetapi Raka melarangnya.
"Nggak usah deh, Tik! Nanti malah bocor sama teman-teman yang lain!"
Ya sudah, akhirnya dia memilih diam.
Terus, adakah yang berubah dalam hubungan mereka berdua? Sebagai pacar (pura-pura), Raka merasa harus melakukan apel alias wakuncar tiap malam Sabtu. Juga mengajak Tika ke tempat-tempat yang lebih romantis. Nonton misalnya.
Di hadapan teman-teman lain, Raka juga berusaha agar terlihat lebih mesra. Sesekali dilingkarkannya tangannya ke bahu Tika, atau menggandeng tangan gadis itu.
Sebetulnya sih, sebelum perjanjian ini, Tika merasa biasa-biasa saja jika terjadi kontak fisik dengan Raka, tapi sekarang… rasanya kok, jadi beda. Apa Raka merasakan hal serupa? Tika nggak tahu.
Buntut-buntutnya, Tika merasa agak malas jalan bareng Raka yang lebih romantis itu tidak membuat perasaannya nyaman. Bahkan, seakan mereka tidak lagi cuma pura-pura.
Tidak ada lagi dialog-dialog santai. Raka juga memintanya tampil lebih feminin jika mereka bepergian, katanya biar nggak dikira jalan sama teman atau adik.
Gadis tujuh belas tahun itu akhirnya merasa terikat dan banyak diatur oleh Raka. Dan sekarang … Raka menunggunya di bawah. Apa yang sebaiknya dia lakukan, ya? Menghilang?
Hus! Tika kan bukan nenek sihir! Panggilan Mama berkali-kali tak dihiraukannya. Dan, ketika Mama muncul dikamarnya, dia tak bisa menghindar.
"Aduh .. anak manis! Ditunggu Raka di bawah kok, diam saja! Katanya mau ke ulang tahun teman?!"
Tika tak bergerak. Masih meringkuk di bawah kemulan hangat selimutnya.
"Tik .. Tika.. kamu nggak apa-apa kan?"
Pertanyaan Mama malah memberi ide padanya,"Kayaknya Tika nggak enak badan deh, Ma!" katanya.
Lho? Gantian Mama yang bingung. Sebab seharian ini, anak itu kelihatan lincah-lincah saja. Jangan-jangan ada hubungannya dengan Raka sebelum cowok itu datang, putri tunggalnya itu kelihatan sangat sehat dan bersemangat.
"Tik .. kalau kamu memang sakit, nggak masalah. Mama bisa kasih pengertian kepada Raka. Tapi .. kalau kamu melakukan ini karena punya masalah dengan Raka sebaiknya diselesaikan. Jangan dihindari!"
Hmm .. tampaknya pendapat Mama ada benarnya. Berpikir begitu, membuat Tika bangkit dari tempat tidurnya. Gadis manis itu mulai bersiap.
Pesta ulang tahun teman sekelas Raka sama sekali tidak menarik minat Tika. Gadis itu lebih banyak melamun selama acara berlangsung. Hatinya sebal karena sikap Raka yang jadi berlebihan dimatanya. Berlagak mesra, ihh!
Kenapa ya, si Raka seperti menjiwai banget? Padahal mereka kan cuma pura-pura pacaran?
Syukurlah, akhirnya Raka ikut menyadari dan mengajak Tika pulang lebih cepat. Meski sebetulnya dia lebih suka berada di sana lebih lama dengan Tika.
"Tik, mampir ke Pak Kumis dulu, ya? Mama tadi nitip bakso."
Suara Raka diselingi getaran mesin mobil. Tika yang sudah tidak bersemangat hanya mengangguk.
Sambil menunggu pak Kumis membuatkan bakso, baik Raka maupun Tika tak banyak bersuara. Mereka menikmati kediaman yang tiba-tiba terjadi. Lalu, tanpa ditebak sebelumnya, Raka meraih kedua tangan Tika dan menatap gadis itu tajam. Mau nggak mau Tika jadi salting!.
"Ka .. kenapa sih?" suara Tika heran.
Raka tak menjawab keheranan Tika. Cowok itu sendiri tak mengerti kenapa dia bersikap demikian. Yang dia lakukan cuma menuruti dorongan hati. Tiba-tiba saja dia merasa ingin dekat dengan Tika, ingin menyentuhnya.
Lalu sekali lagi, dorongan hati itu pula yang membuat Raka mendekatkan wajahnya ke wajah Tika.
Mendapat agresi yang tiba-tiba .. Tika hampir menjerit.
Wahh, kacau, Raka seperti kehilangan kontrol dan ketenangan yang selama ini dimilikinya. Sekuat tenaga gadis manis itu mendorong Raka. Langkah berikutnya? Tika kabur, berlari menjauhi mobil sohib baiknya itu. Meninggalkan Raka yang termangu di dalamnya.
Masa bodoh! Lebih baik dia naik bis pulang, daripada bersama Raka dengan sikap anehnya itu!
Di dalam bis patas AC, gadis itu merayapi jalan-jalan yang dilaluinya. Sementara hatinya merenungi jalinan persahabatan yang telah dibinanya sekian tahun bersama Raka. Seharusnya mereka cuma bersahabat, selamanya sahabat. Kenapa jadi begini?
Tika mengoreksi dirinya. Benarkah mustahil bersahabat dekat dengan lawan jenis tanpa pamrih? Tanpa harus menjurus-jurus dalam kedekatan antara cowok dan cewek? Sepenuhnya persahabatan yang bening?
Ahh… barangkali perkataan Mbak Ratna benar. Hal itu amat sulit ditemui! Buktinya, Raka yang telah tahunan dikenalnya bagai mengenal telapak tangannya sendiri bisa berubah. Bisa kehilangan kendali. Bisa tergoda… setan?!.
Kalau hal serupa terjadi lagi, akan cukup beruntungkah dia menyelamatkan diri? Menjaga kehormatannya sebagai Muslimah seperti sering didengarnya dalam kajian-kajian rohis?
Saat kata Muslimah itu bergaung di telinganya, Tika melihat bayangan dirinya di kaca jendela.
Muslimah! Mulianya kata itu! Sungguh amat tak pantas disandangnya …setidaknya saat ini.
Tika melirik bajunya yang minim memperlihatkan jenjang kakinya yang telanjang. Lalu belahan dada yang rendah. Rambutnya yang dirangkai ke atas, membuat leher jenjangnya terlihat jelas.
Barangkali … tidak sepenuhnya salah Raka! Cowok itu cuma memanfaatkan kesempatan! Tapi Dia? Dia merencanakan seluruh detail penampilan yang menggoda ini.
Layak kah dia berjejer bersama Muslimah lain dengan keanggunan mereka? Dengan jilbab rapi membalut tubuh?
Ahh … tiba - tiba Tika ingin menangis.
Bis yang ditumpanginya tetap bergerak, seiring dengan malam yang terus merayap pelan. Sementara itu Tika membiarkan air mata kesadaran membasahi kedua pipinya.
Mulai besok dia akan berubah. Ya, dia akan menjadi Muslimah yang lebih baik. Batin Tika berkali-kali dengan wajah basah air mata.
Ketika akhirnya bis yang ditumpanginya berhenti di depan rumah, butiran bening itu masih mengalir deras. Tika sama sekali tidak berusaha menghapusnya. Karena dia tahu, tiap butir air mata yang jatuh .. menyiratkan hasrat dan semangat untuk hijrah!!!.

Selasa, 28 Juni 2011

Surat cinta untuk kekasih sejatiku

Surat Cinta Untuk Kekasih Sejatiku
Oleh : mba nie

Bismillahirrohmanirrohiim..
surat ini ku persembahkan untuk kekasih sejatiku..
kekasihku, ku mohon terimalah surat ini, dengarkanlah suara hatiku terdalam yang ku tuliskan lewat surat ini.

Duhai kekasih sejatiku tercinta,
Wahai kekasih sejatiku terkasih..
Tuhanku semesta alam.. pemilik jiwa ragaku..
yang menggenggam hati ini.. ALLOH SUBHANAHUWATA'ALA..

Ya Alloh.. ku tuliskan surat cinta ini sebagai ungkapan atas apa yang ku rasa padaMU..
Ya Alloh.. sungguh ku bersyukur menjadi hambaMU, menjadi Islam, dan memiliki tauladan seorang kekasihMU yg mulia,,Muhammad SAW..
Sungguh ku bersyukur memiliki Al Quranul kariim, cahayaMU, kalimatMU yang sangat menenangkanku, menghibur di saat gundahku, dan menjadi penuntunku hingga hari tersulitku kelak.. hari dimana catatan hidupku di dunia akan dibuka dan diperhitungkan..
Ya Alloh..Entah apa jadinya diriku ini jika aku bukan Islam dan tidak mengenal Islam..
Ya Alloh,,Entah apa jadinya diriku ini tanpa adanya belas kasih dan maghfirahMU.. sungguh meruginya aku.

Ya Alloh yang Maha Mengerti..
Sungguh ku bersyukur diriku terlahir Islam, dan berkat kasihMU hingga saat ini namaMU pun masih selalu terukir di hatiku.. dan ku harap akan selamanya hingga tak ada nafasku.

tapi ya Alloh,, sungguh akupun sering mempertanyakan diri ini, hati, jiwa, dan raga ini,
"apakah memang dirimu sudah benar2 Islam? apakah benar Alloh selalu di hatimu? Apakah benar Alloh adalah kekasih sejatimu? apakah kau jujur dan tulus mengatakan kau mencintaiNYA?"

kemudian sering terlintas pertanyaan yang sungguh membuat hatiku tersayat sayat..
"apa buktinya bahwa kau sungguh seorang Islam, apa buktinya kau adalah hamba yang sungguh mencintaiNYA, dan apakah Alloh sudah menerima cintaMu dan meridhoimu sebagai kekasihNYA?"

Ya Alloh,,sungguh aku takut, aku malu..
nyatanya diriku memang lebih sering mengkhianatiMU,
diriku terlalu sering lupa akan adanya Engkau di hidupku..
terlalu sering berubah lagi menjadi lalai, setelah bertekad akan bersungguh2 menjadi lebih baik dalam melakukan segala hal yang Engkau cinta dan tidak melakukan yang Kau benci..

Ya Alloh, aku sungguh lalai menjagaMU, mungkin karna kecongkakan dan lemahku.
Ya Alloh, aku sering mengkambing hitamkan syaitan padahal memang semua karna kelemahanku..
Ya Alloh,,sungguh kini aku menyadarinya,
aku mungkin belum pantas mengakui cinta kepadaMU tanpa ada pembuktian yang nyata..

Duhai kekasihku,,ku sering teringat dengan firmanMU dalam sebuah hadits,
Rosululloh saw. bersabda, "Alloh berfirman, 'Aku heran denganmu wahai anak Adam, Aku yang telah menciptakanmu tapi engkau menyembah selain Aku. Aku yang memberimu rezeki tapi engkau bersyukur kepada selain Aku. Aku perlihatkan rasa cintaKu kepadamu dengan memberi nikmat---padahal Aku tidak membutuhkanmu---tapi engkau perlihatkan rasa bencimu kepadaKu dengan melakukan maksiat, padahal engkau membutuhkanku. Kebaikanku senantiasa turun kepadamu tapi keburukanmu senantiasa naik kepadaku'"

Ya Alloh.. sungguh sedih hati ini mengetahui curahan hatiMu tersebut..
membuat air mataku mulai menari-nari di pipi..
dan scepat kilat hati pun terasa basah karna isak tangisku.
Ya Alloh aku takut akan pedihnya siksaMU..
Ya Allohu robbi,, Allohu goffar.. ku mohon ampunilah aku..
Wahai cinta sejatiku, kekasih hatiku, harapanku,..
terimalah maaf dariku..Astaghfirullohal'adziim..
Astaghfirullohal'adziim..Astaghfirullohal'adziim..

Banyak pendosa, termasuk diriku..
ketika diingatkan agar berhenti dari maksiatnya,
serta merta menjawab bahwa Alloh SWT itu Maha Pengasih dan Penyayang.
Padahal, selain memiliki sifat tersebut, Engkau juga memiliki sifat Mahakeras azab-Nya..
Ya Alloh sungguh sangat takut diri ini,
saat firmanMu yang tertulis dalam QS. Al Maidah: 98 mengingatkanku..

Ya Alloh ya Rohman,
izinkanlah aku perbaiki semua sebelum waktuku berjumpa denganMU tiba.

Duhai kekasih sejatiku,
Sungguh betapa aku malu atas semua yg Kau beri,
padahal diriku terlalu sering membuatMU kecewa..
Entah mungkin karna ku terlena, sementara Engkau beri aku kesempatan berulang kali agar aku kembali..
ya Alloh betapa tak ada apa2nya aku di hadapanMU..
YA Alloh,, Hanya Engkaulah cinta sejatiku,,takkan ada lagi illah selainMU..

Ya Alloh ya Rohiim..
pemilik cinta dari segala cinta..
Aku sadar kini, mencintai manusia bisa menimbulkan kekecewaan teramat dalam..
mencinta manusia khususnya lawan jenis di luar ikatan suci adalah sebuah kesia-siaan..
Kini, lebih baik mereka membenciku daripada kau membenciku karna hatiku ternodai, dan cinta untukMu secara tak sadar sudah ku khianati...
Kini ku sadar, mencintaiMu memang tidak pernah ada kekecewaan..
karna aku yakin Kau selalu membalas cinta hambaMu..

Ya Alloh,,meski tak pantas,
tapi aku ingin selalu berusaha mencintaiMU setulusnya,
sebenar2 aku cinta,.
Aku ingin mendekatiMU selamanya, sehina apapun diriku.. Ku berharap untuk bertemu denganMU ya Robbi..

Ya Alloh,,meski dosaku terlalu banyak,,
namun aku tak akan lelah memohon ampunanMU, karna Kau selalu memotivasiku dalam firmanMU,
"Wahai anak Adam selama engkau berdosa dan berharap kepadaKu, niscaya Aku ampuni segala dosamu yang telah lalu dan Aku tidak perdulikan lagi. Wahai anak Adam jikalau dosamu membumbung setinggi langit lalu engkau meminta ampunanKU, pasti engkau Ku ampuni. Wahai anak Adam, andai engkau datang kpd-Ku dengan kesalahan sepenuh bumi, kemudian engkau bertemuKu dalam keadaan tidak menyekutukan-Ku sedikitpun, pasti Aku mendatangimu dengan ampunan sepenuh bumi pula."

Subhanalloh walhamdulillah walaailaahaillalloh wallohuakbar..
sungguh Maha Luasnya ampunanMU itu...

ya Alloh subhanahuwata'ala..
kekasih sejatiku..
dalam sujud panjangku di hening malammu..
Ku memohon ampunanMU, terimalah cintaku ya Tuhanku.. Jangan biarkan ku berpaling lagi dariMu dan janganlah Engkau palingkan wajahMU dariku.
karna tak ada daya dan upayaku tanpa kasih sayangMU di hidupku..
tak ada artinya hidupku jika taubatku tak mendapat ridho dariMU..
DUHAI KEKASIH SEJATIKU..





Senin, 27 Juni 2011

Holiday

This my holiday...
tidak dirasa liburan kali ini tinggal sebentar.Aku rasa liburan aku dirumah tidak begitu seru.. Karena kerjaanku hanya berdiam diri dirumah,buka kamus al-munawwir, murojaah, nuka AL-QURAN, didepan lapto, FBan yang udah membosankan kadang juga kerjain kartul..
kadang jalan-jalan ama teman-teman RAHMA WAHYUNENSI, MUTHMAINNAH,A.MIFTAH CHAERATI,MARLIN JAYANTI,DETHA CRISTHINE,IKBAL,dll... Menyedihkan karena tidak ada FERY WESDY,FAHRUL ARIFIN,dan RESI KATRI..
merekalah yang mengisi liburanku walaupun kadang membosankan..
selalu beli bakso didekat koperasi DAENG ama innah,miftah,rahma, dan di daeng ketemu DODY RIANTORO beserta kekasihnya WINDA (heheheheh,tapi belum halal loh)hohohoho,ketemu juga dengan RAHMAT DONI MARINSA..
seneng udah bisa ketemu mereka... :)

wow... rasa ini semakin dagdiddug karena sebentar lagi aku akan balik ke pondok tercinta di solo,
masa liburanku kini telah berakhir.Semoga liburan kali ini menjadi liburan yang menyenangkan..


hoh yya aku ama teman-teman sempat foto bareng,dan lokasinya ini di SMA NEGRI 1 POMALAA.hahahahah ...

 aku bersama sahabat tercinta RAHMA WAHYUNENSI


Aku bersama RAHMA WAHYUNENSI dan MUTHMAINNAH


Dan ini aku RENNY PRIMASARI...